Followers

Monday, February 18, 2013

Cancer Ganas dari Perspekstif Islam. #Kanser-B17

Rasulullah bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanser (cancer) ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun puteri-puteri yang mengenakan pakaian ketat-ketat.
Majalah kedoktoran Inggris menyiarkan hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya kanser (cancer) ganas milanoma pada usia muda, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki.
Dan sebab utama penyakit kanser (cancer) ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh puteri-puteri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. Dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanser (cancer) ganas.
Dan sungguh Majalah kedoktoran Inggris tersebut telah pun melakukan polling tentang penyakit milanoma ini dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah.
Tentang hal ini Allah berfirman: ”Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih” ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanser (cancer) ganas, dimana kanser (cancer) itu adalah seganas-ganasnya kanser (cancer) dari berbagai kanser (cancer). Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda.
Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merosaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang dan bagian dalam dada dan perut kerana adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam kerana rosaknya ginjal akibat serangan penyakit kanser (cancer) ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanser (cancer) ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanser (selain kanser ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanser (cancer) ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at iaitu bahawa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahawa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “azab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi azab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih.
Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporari ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam, kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???

( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh: Muhammad Kamil Abd Al-Shomad )

No comments: